Promisi Dan Negosiasi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi
orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan
Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Sasaran Promosi adalah :
a)
Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli
produk
b)
Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut
c)
Para pemakai produk pada masa sekarang
d)
Masyarakat yang mempunyai daya beli
e)
Para distributor dan para agen yang bersedia menjual
produknya
f)
Pemerintah yang memerlukan produk dari perusahaan yang
bersangkutan
g)
Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat
memerintahkan untuk membelinya
Fungsi Promosi
Menurut Terence A. Shimp (2000:7)
Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga.
Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Informing (Memberikan
Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan
produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek,
serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk
atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk
merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat
baru dari merek yang telah ada.
2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan
mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya
untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang
spesifik.
3. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan
tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang
berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para
konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung
atribut-atribut yang menguntungkan.
4. Adding Value (Menambah
nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana
perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi,
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai
tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul
dari tawaran pesaing.
5. Assisting (Mendampingi
upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat
promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses
penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai
bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang
prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit
waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang
keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau
membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
Jika fungsi di atas ditujukan lebih
kepada konsumen, maka sebenarnya fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk
memenangkan persaingan dengan kompetitor. Salah satu strategi memenangkan
persaingan dalam dunia pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public
Relations dengan baik.
Prof. Philip Kotler (dalam Kartajaya,
1992:37) memberikan singkatan pada strategi penggunaan Public Relations
ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.
1. Publications
(Publikasi)
Perusahaan dapat mengusahakan
penerbitan-penerbitan tertentu untuk meningkatkan citra perusahaan.
2. Event
(Kegiatan)
Event yang dirancang secara tepat dapat
mencapai suatu tujuan public relations tertentu.
3. News
(Pemberitaan)
Semua usaha dilakukan supaya aktivitas
tertentu dari perusahaan menjadi bahan berita di media massa
4.
Community Involvement (Kepedulian
pada masyarakat)
Perusahaan berusaha ‘akrab’ dan ‘ramah’
dengan masyarakat di sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang
suatu perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
5. Identity Media (Penggunaan
Media sebagai Identitas)
Semua stationery yang dipakai,
mulai dari kartu nama, kertas, maupun amplop, harus dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat meningkatkan citra suatu perusahaan. Selain itu identity media
juga dapat diterapkan pada sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung,
mobil pengangkut barang, dan lain sebagainya.
6. Lobbying
(Mempengaruhi)
Kontak pribadi yang dilakukan secara
informal untuk mencapai tujuan tertentu.
7.
Social Investment (Investasi Sosial)
Perusahaan dapat ‘merebut’ hati masyarakat yang ditujunya
dengan melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, masjid,
taman, dan fasilitas umum lainnya.
Negosiasi adalah cara
bagaimana kita mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi kita dan emosi
pihak lain. Di sinilah seringkali banyak di antara kita tidak menyadari bahwa
negosiasi sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau
jiwa seseorang. Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana puncak yang
kelihatan merupakan hal-hal yang formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas,
kebijakan atau prosedur perusahaan, maupun hubungan atau relasi bisnis yang
didasarkan pada hitungan untung rugi.
Sedangkan yang sering
dilupakan dalam proses negosiasi adalah hal-hal yang tidak kelihatan, seperti
misalnya hasrat, keinginan, perasaan, nilai-nilai maupun keyakinan yang dianut
oleh individual yang terlibat dalam konflik atau yang terlibat dalam proses
negosiasi. Hal-hal yang di dalam inilah justru seringkali menjadi kunci
terciptanya negosiasi yang sukses dan efektif.
Negosiasi sebenarnya
melibatkan tiga hal pokok yang disebut sebagai Negotiation Triangle, yaitu
terdiri dari heart (yaitu karakter atau apa yang ada di dalam kita yang
menjadi dasar dalam kita melakukan negosiasi), head (yaitu metoda atau teknik-teknik
yang kita gunakan dalam melakukan negosiasi), hands (yaitu
kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam melakukan negosiasi yang semakin
menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan atau keahlian dalam
bernegosiasi).
Jadi sebenarnya tidaklah cukup
melakukan negosiasi hanya berdasarkan hal-hal formal, kebijakan dan prosedur,
atau teknik-teknik dalam negosiasi. Justru kita perlu menggunakan ketiga
komponen tersebut yaitu: karakter, metoda dan perilaku.
Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja perundingan atau meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang lebih informal dan relaks, di mana kedua pihak berbicara dengan hati dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi, setiap manusia memiliki keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja perundingan atau meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang lebih informal dan relaks, di mana kedua pihak berbicara dengan hati dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi, setiap manusia memiliki keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Trust memainkan peranan
yang penting dalam melakukan negosiasi, meskipun tidak ada jaminan bahwa trust
akan menghasilkan kolaborasi tapi tanpa kepercayaan sulit terjadi kolaborasi,
ketika orang saling mempercayai satu dengan yang lain maka akan ada komunikasi
yang terbuka dan jujur. Jadi syarat utama sebelum bernegosiasi adalah adanya
Trust antara keduabelah pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar